umi najibah

History Education Undergraduated (S. Pd) State University Of Surabaya East Java...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keterkaitan Perkembangan Kognitif Piaget dengan Indikator dan Sintak dalam Pembelajaran

Belajar merupakan suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh suatu individu agar dapat memperoleh informasi dan pengetahuan dari pihak lain. Dalam pembelajaran, peserta didik dituntut untuk dapat memiliki kesadaran akan tingkat kognisi yang dimilikinya agar dapat memperbaiki cara pikir dan cenderung makin baik dalam belajar. Oleh karena itu diperlukan perkembangan kognitif tiap peserta didik dalam setiap pembelajaran yang nantinya dapat didukung dengan pedoman pembelajaran pendidik yakni RPP, Silabus dll.

Berdasarkan literatur Cooperative Learning, telah dijelaskan bahwa Jean Piaget juga turut berperan penting dalam teorinya mengenai perkembangan kognitif peserta didik. Dimana hal tersebut merupakan sebuah proses adaptasi intelektual yang melibatkan suatu tahapan yakni tahapan skemata, asimilasi, akomodasi, dan equilibrium yang nantinya ditandai dengan adanya penekanan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dengan menghubungan suatu objek dipelajari dengan kondisi yang nyata. Selain itu menurut Piaget bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif tiap peserta didik. Sehingga disini peserta didik dituntut agar mampu melakukan komunikasi dengan bahasa yang baik yang nantinya dapat menghindarkan pembelajaran yang pasif. Dimana nantinya guru hanya berindak sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk menemukan pengetahuan.

Adapun observasi yang telah dilakukan pada 25 Agustus 2016 terhadap RPP guru Sejarah SMA Negeri 8 Surabaya dimana menurut saya telah mengalami kesesuaian terhadap tahapan proses perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh Piaget. Pertama, tahapan skemata merupakan salah satu tahapan dimana tahapan yang dapat diartikan sebagai ide, konsep maupun gagasan dalam pembelajaran. Menurut saya, telah ada kesesuaian antar keduanya. Dapat dikatakan demikian karena hal itu telah tercantum dalam indikator maupun sintak pembelajaran. Misalnya dalam KD 3.1 telah dijelaskan mengenai ide atau gagasan pembelajaran yakni memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah yang kemudian yang dikembangkan dalam indikator menjadi mendefinisikan, mendeskripsikan, mencontohkan, dan menjelaskan konsep sinkronik, diakronik dan kronologis dalam sejarah. Begitupula dalam sintak pembelajaran yang telah dilakukan oleh pendidik pada kegiatan pendahuluan dengan penegasan tentang topik dan pencapaian kompetensi yang kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti yakni penjelasan terhadap konsep sinkronik, diakronik, dan kronologis dengan menceritakan peristiwa dan menampilkan gambar peristiwa sekitar proklamasi yang kemudian terjadi proses menemukan masalah terkait perisiwa tersebut dilanjutkan dengan kegiatan menganalisis data tentang kronologis, diakronik dan sinkronik.

Kedua, tahapan asimilasi merupakan tahapan proses pengintegrasian informasi baru kedalam struktur kognitif yang telah dimiliki individu. Dimana dalam sintak pembelajaran tahapan ini pendidik telah melakukan pengintegrasian informasi baru dengan menceritakan peristiwa besar yakni proklamasi yang telah dipahami secara luas oleh peserta didik kemudian menentukan sinkronik, diakronik, dan kronologis dalam peristiwa tersebut seperti yang telah tercantum di kegiatan inti . Hal itu juga berkesesuaian dengan indikator yakni pada 3.1.3 dengan mencontohkan konsep kronologis, diakronik dan sinkronik dalam sejarah .

Ketiga, tahapan akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi baru yang harus diterima oleh peserta didik. Dimana dalam sintak pembelajaran juga telah dijelaskan meskipun peserta didik telah memahami betul mengenai peristiwa proklamasi, namun mereka juga harus menerima situasi baru dengan melakukan analisis data tentang kronologis, sinkronik dan diakronik beserta pembuktiannya bahwa dalam peristiwa proklamasi tersebut juga terdapat ketiga data tersebut. Hal tersebut juga telah sesuai dengan indikator 3.1.4 yakni menjelaskan ketiga konsep tersebut dalam mempelajari sejarah.

Keempat, tahapan equilibrium merupakan pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Dimana dalam tahapan ini terjadi keseimbangan yang diikuti dengan penyesuaian perkembangan kognitif peserta didik dalam memahami pembelajaran yakni dengan adanya pengintegrasian informasi-informasi baru. Seperti yang tercantum dalam kegiatan inti di sintak pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk dapat menarik kesimpulan dalam mempelajari peristiwa proklamasi yang berkaitan dengan sinkronik, diakronik dan kronologis. Agar nantinya peristiwa proklamasi tidak hanya dapat di hafal, namun dapat juga dianalisis berdasarkan ketiga aspek diatas. Begitupula dengan indikator 4.1.1-4.1.3 yang mengharapkan peserta didik agar dapat menyimpulkan pembelajaran tersebut kemudian menyajikannya melalui slide powerpoint.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post